MEMBUAT RUJUKAN DALAM PENULISAN KARYA TULIS ILMIAH (KTI)
MEMBUAT
RUJUKAN DALAM PENULISAN
KARYA
TULIS ILMIAH (KTI)
Oleh
: Tri Fatchur Rohman
(BP-PAUDNI
Regional VI Papua)
a. Cara Merujuk
Perujukan dilakukan dengan menggunakan
nama akhir dan tahun diantara tanda kurung. Jika ada dua penulis, perujukan
dilakukan dengan cara menyebut nama akhir kedua penulis tersebut. Jika penulis
lebih dari dua orang, penulisan rujukan dilakukan dengan cara menulis nama
pertama dari penulis tersebut diikuti dengan dan kawan-kawan. Jika nama penulis
tidak disebutkan, yang dicantumkan dalam rujukan adalah nama lembaga yang
menerbitkan, nama dokumen yang diterbitkan, atau nama koran. Untuk karya
terjemahan, perujukan dilakukan dengan cara menyebutkan nama penulis aslinya,
rujukan dari dua sumber yang ditulis oleh penulis yang berbeda dicantumkan
dalam satu tanda kurung, dengan titik, sebagai tanda pemisahnya.
1) Cara menulis Daftar Rujukan
Daftar rujukan merupakan daftar yang
berisi buku,makalah, atau bahan lainnya yang dikutip baik secara langsung
maupun tidak langsung. Bahan-bahanyang dibaca akan dikutip secara langsung
ataupun tak langsung dalan teks harus dicatumkan dalam daftar rujukan, dan
dalam tulisan ini disebut sebagai daftar pustaka. Bagaimana menulis daftar pustaka yang benar?
Ada
beberapa hal yang harus Anda perhatikan dalam penulisan daftar pustaka yaitu
Anda harus memiliki data dari buku yang anda gunakan sebagai referensi meliputi
nama pengarang, tahun buku itu dikarang, judul karangan, kota terbit dan
penerbit karangan tersebut.
Berikut ini beberapa panduan untuk menulis daftar pustaka
yang baik:
1) Nama
penulis diurutkan sesuai alfabetis dari A-Z, nama pengarang yang ditulis lebih
dahulu adalah nama belakang, jika ada nama atau buku asing maka sebaiknya
didahulukan dulu untuk ditulis.
2) Beri
Tanda titik sebagai jeda kemudian tulis tahun buku diterbitkan
3) Selanjutnya
beri tanda titik lagi dan tulis judul buku yang dicetak miring atau ditulis
tebal dan diberi garis bawah.
4) Beri
tanda titik lagi kemudian tulis kota tempat buku diterbitkan.
5) Yang
terakhir setelah kota beri titik dua dan tulis penerbit buku tersebut
6) Jika
yang dipakai referensi pengarangnya sama tapi bukunya berbeda, anda dapat
menuliskannya tepat dibawah nama penulis dan memberi garis panjang.
7) Sebaiknya
dipisah antara referensi yang berasal dari buku, internet atau media cetak.
Contoh Penulisan Daftar Pustaka
a). Penulisan daftar rujukan yang
pengambilan datanya dari internet
Pertama; tulis nama,
Kedua;
tulis (tahun buku atau tulisan dibuat dalam tanda kurung) setelah itu beri
(tanda titik),
Ketiga; tulis judul
buku/tulisannya lalu beri (tanda titik) lagi,
Keempat; tulis alamat websitenya gunakan
kata (from) untuk awal judul web dll setelah itu beri tanda koma,
Kelima; tulis tanggal pengambilan
data tersebut ok.
Seperti contoh dibawah ini:
Albarda (2004). Strategi Implementasi TI untuk Tata Kelola
Organisasi (IT Governance). From http://rachdian.com/index2.php?option=com_docman&task=doc_view&gid=
27& Itemid=30, 3 August 2008
Bagaimana jika rujukan
dari internet berupa karya individual?
Nama penulis ditulis seperti rujukan
dari bahan cetak, diikuti secara berturut-turut oleh tahun, judul karya
tersebut (dicetak miring) dengan diberi keterangan dalam kurung (Online), dan
diakhiri dengan alamat sumber rujukan tersebut disertai dengan keterangan kapan
diakses, di antara tanda kurung.
Contoh:
Hitchcock, S., Carr, L., & Hall,
W. 1996. A Survey of STM Online Journals, 1990-95: The Calm Before the Storm,
(Online), http://joornal.acs. soton.ac.uk/survey.html, diaksus 12 Juni 1996).
Bagaimana jika rujukan dari Internet
berupa artikel dari jurnal?
Nama penulis ditulis seperti rujukan
dari bahan cetak, diikuti secara berturut-turut oleh tahun, judul artikel, nama
jurnal (dicetak miring) dengan diberi keterangan dalam alamat sumber rujukan
tersebut disertai dengan keterangan kapan diakses, di antara tanda kurung.
Contoh:
Griffith, A. L. 1995. Coordinating
Family and School: Mothering for Scooling. Education Policy Analysis, Archives,
(Online), Vol. 3, No. 1, (http:/olam.ed.asu.edu/epaa/,
diakses 12 Februari 1997).
Kumaidi. 1998. Pengukuran Bekal Awal
Belajar dan Pengembangan Tesnya. Jurnal Ilmu Pendidikan, (Online), Jilid 5, No.
4. (http:/www.malang.ac.id, diakses 20
Januari 2000).
Bagaimana jika rujukan bersumber dari
Internet Berupa Bahan Diskusi?
Nama penulis ditulis seperti rujukan
dari bahan cetak, diikuti secara berturut-turut oleh tanggal, bulan dan tahun,
topik bahan diskusi (dicetak miring) dengan diberi keterangan dalam kurung
(Online), dan diakhiri dengan e-mail sumber rujukan tersebut disertai dengan
keterangan kapan diakses, di antara tanda kurung.
Contoh:
Contoh:
Wilson, D. 20 November 1995. Summaru
of Citing Internet Sites. NETTRAIN Discussion List. (Online), (NETTRAIN2ubvm.cc.buffalo.edu, diakses 22 November 1995).
Bagaimana jika sumber rujukan dari Internet E-mail
pribadi?
Nama pengirim (jika ada) dan
disertai keterangan dala, kurung (alamat e-mail pengirim), diikuti secara
berturut-turut oleh tanggal, bulan, tahun, topik, isis bahan (dicetak miring),
nama yang dikirim disertai keterangan dalam kurung (alamat e-mail yang dikirim).
Contoh:
Davis, A. (a.dav s@uwts edu.au). 10 juni 1996. Learningto Use web
Authoring Tools. E-mail Kepada Alison hunter (huntera@usq.edu.au).
b). Penulisan daftar rujukan yang
pengambilan datanya dari buku
Pertama;
penulisan nama untuk awal menggunakan huruf besar terlebih dahulu setelah nama
belakang ditulis beri (tanda koma), dimulai dari nama belakang lalu beri (tanda
koma) dan dilanjutkan dengan nama depan,
Kedua; Tahun pembuatan atau penerbitan
buku,
Ketiga; Judul bukunya ingat
ditulis dengan mengunakan huruf miring setelah judul gunakan (tanda
titik),
Keempat; Tempat diterbitkannya
setelah tempat penerbitan gunakan (tanda titik dua),
Kelima;
Penerbit buku tersebut diakhiri dengan (tanda titik).Seperti contoh dibawah
ini:
Peranginangin, Kasiman (2006). Aplikasi Web
dengan PHP dan MySql. Yogyakarta: Penerbit Andi Offset. ·
Soekirno, Harimurti ( 2005). Cara Mudah
Menginstall Web Server Berbasis Windows Server 2003. Jakarta: Elex Media
Komputindo.
c). Rujukan berupa
Skripsi, Tesis, atau Disertasi
Nama penulis ditulis paling depan,
diikuti tahun yang tercantum pada sampul, judul skripsi, tesis, atau disertasi
ditulis dengan cetak miring diikuti dengan pernyataan skripsi, tesis atau
disertasi tidak diterbitkan, nama kota tempat perguruan tinggi, dan nama
fakultas serta nama perguruan tinggi.
Contoh:
Ardian, 1995. pengaruh Informasi dan
Pendidikan terhadap pemahaman ibu dalam Penggunaan ASI. Bandung: Universitas
Padjadjaran. Tesis tidak dipublikasikan.
Pangarubuan, T. 1992. Perkembangan
Kompetensi Kewacanaan Pembelajar Bahasan Inggris di LPTK. Disertasi tidak
diterbitkan. Malang: Program Pascasarjana IKIP MALANG.
d).
Penulisan daftar rujukan yang lebih dari satu/dua orang penulis dalam
buku yang sama.
Pertama
tulis nama belakang dari penulis yang pertama setelah nama belakang beri (tanda
koma) lalu tulis nama depan jika nama depan berupa singkatan tulis saja
singkatan itu setelah nama pertama selesai beri (tanda titik) lalu beri (tanda
koma) untuk nama kedua / ketiga ditulis sama seperti nama sali alis tidak ada
perubahan, yang berubah penulisannya hanya orang pertama sedangkan orang kedua
dan ketiga tetap. Setelah penulisan nama kedua selesai, nah jika tiga penulis
gunakan tanda dan (&) pada nama terakhir begitupula jika penulisnya hanya
dua orang saja, setelah penulisan nama selesai,
Kedua;
Tahun pembuatan atau cetakan buku tersebut dengan diawali [tanda kurung buka
dan kurung tutup/ ( )] setelah itu beri (tanda titik).
Ketiga;
Judul buku atau karangan setelah itu beri (tanda koma) dan ditulis dengan huruf
miring ok.
Keempat; Yaitu
penulisan tempat penerbitan/cetakan setelah itu beri (tanda titik dua:) dan
terakhir
Kelima;
Nama perusahaan penerbit buku atau tulisan tersebut dan diakhiri (tanda titik)
ok. Untuk gelar akademik tidak ditulis dalam penulisan daftar pustaka.Nah
ini contohnya Seperti dibawah ini:
Suteja, B.R., Sarapung, J.A, & Handaya,
W.B.T. (2008). Memasuki Dunia E-Learning, Bandung: Penerbit Informatika.
Whitten, J.L.,Bentley, L.D., Dittman, K.C. (2004).
Systems Analysis and Design Methods. Indianapolis: McGraw-Hill Education.
e. Penulisan daftar rujukan Dengan Banyak
Pengarang/Penulis
Jika dalam penulisan
daftar pustaka memiliki banyak nama pengarang
Pertama; Hanya nama pengarang pertama yang dicantumkan dengan susunan terbalik
Kedua; Untuk mengganti nama-nama pengarang lainnya gunakan singkatan et al yang artinya dan lain-lain
Pertama; Hanya nama pengarang pertama yang dicantumkan dengan susunan terbalik
Kedua; Untuk mengganti nama-nama pengarang lainnya gunakan singkatan et al yang artinya dan lain-lain
contoh penulisan banyak
pengarang;
Morris, Alton C., et al.
College English, the Firts Year. New York: Harcourt, Brace&World.Inc.,
1964.
f. Penulisan daftar rujukan Untuk Buku hasil
terjemahan
Nama penulis asli ditulis paling depan,
diikuti tahun penerbitan, nama penerjemah, tahun terjemahan, nama tempat
penerbitan dan nama penerbit terjemahan. Apabila tahun penerbitan buku asli
tidak dicantumkan, ditulis dengan kata tanpa tahun.
Contoh:
Multatuli. Max Havelaar,
atau lelang Kopi Persekutuan Dagang Belanda, Terj. H.B Jasin, Jakarta:
Djambatan, 1972.
Ary, D., Jacobs,
L.C., & Razavieh, A. Tanpa Tahun. Pengantar Penelitian Pendidikan.
Terjemahan Arief Ferchan. 1982. Surabaya. Usaha Nasional.
Mulder, N. 1984.
kebatinan dan Hidup Sehari-Hari Orang Jawa dan Perubahan Kultural.
Diterjemahkan oleh A.A Nugroho. Jakarta: Gramedia.
g. Penulisan Daftar Rujukan dari majalah,
Jurnal
Bagaimana Penulisan Daftar
Pustaka dari Jurnal, Koran Majalah?
1) Jurnal
atau Journal
Seiring dengan era digital, Jurnal bukan hanya dari
jurnal cetak yang dijilid dari berbagai volume, namun ada jurnal digital yang
menjadi sumber referensi di era digital ini. Karena perpustakaan modern sudah
mempublikasikan jurnal online agar lebih mudah diakses. Bagaimana Penulisan
daftar pustaka jurnal,
·
Jurnal Cetak
Penulisannya:
1) Nama Pengarang atau Penulis (Tulis nama dari nama belakang kemudian nama
depan Berdasarkan Alphabetis; 2) Tahun Penerbitan Jurnal; 3) Judul Jurnal; 4) Penulisan Nama Penerbit; 5)
Penulisan volume atau edisi jurnal
·
Jurnal Online atau Jurnal Digital
Penulisannya:
1). Nama Pengarang atau Penulis (Tulis nama dari nama belakang kemudian nama
depan Berdasarkan Alphabetis; 2) Tahun Penerbitan Jurnal; 3) Judul Jurnal; 4)
Penulisan Nama Penerbit; 5) Penulisan volume atau edisi jurnal; 6) Alamat URL;
7) Tanggal pengambilan data tersebut
Contoh;
Ridjanović, Midhat. PhD, July 2013, "Naive Translation Equivalent". Translation Journal. Volume 17, No.
3, http://translationjournal.net/journal/65naive.htm, 10 July 2013.
2)
Koran atau Surat Kabar
Artikel dari Koran bisa menjadi
referensi Anda, begini cara penulisan daftar pustaka dari Koran: Nama Penulis. Tahun Penerbitan. “Judul Artikel”. Nama
Koran. Tanggal Penerbitan.
Contoh;
Arifin, Mushallin. 2013.
"Rahasia Sukses Menjadi IB Forex". KOMPAS, 2 Juni 2013.
3)
Majalah
Penulisan daftar pustaka dari Majalah bisa menjadi
referensi penulisan ilmiah ataupun penelitian lainnya, begini cara penulisannya;
Nama Penulis. Tahun
Penerbitan. “Judul Artikel”. Nama Majalah Nomor edisi
Misal:
Arifin, Lukman. 2012.
"Janji Politikus dan Janji Pengusaha". Gatra IXXX
h. Cara
Pengambilan daftar Rujukan berupa Makalah yang Disajikan dalam Seminar,
Penataran, atau Lokakarya
Nama penulis ditulis paling depan, judul makalah ditulis
dengan cetak miring kemudian diikuti pernyataan “Makalah disajikan dalam…”…
nama pertemuan, lembaga penyelenggara, tempat penyelenggaraan, dan tanggal
serta bulannya.
Contoh:
Manan,
Bagir. 2004. Mewujudkan Peradilan yang Bersih dan Berwibawa Melalui Good
Governance. Makalah disajikan pada Seminar Nasional diselenggarakan Universitas
Muhammadiyah Sumatera Utara, Medan, tanggal 10 Januari.
Karin,
Z. 1987. Tata kota di Negara-negara Berkembang. Makalah disajikan dalam Seminar
Tata kota, BAPPEDA Jawa Timur, Surabaya, 1-2 September.
i. Penulisan Tabel dan Gambar
1. Penulisan Tabel
Penggunaan tabel dapat dipandang
sebagai salah satu cara yang sistematis untuk menyajikan data statistik untuk
menyajikan data statistik dalam kolom-kolom dan lajur, sesuai dengan
klasifikasi masalah. Dengan menggunakan tabel, pembaca akan dapat memahami dan
menafsirkan data secara cepat, dan mencari hubungan-hubungannya.
Tabel yang baik seharusnya sederhana
dan dipusatkan pada beberapa ide. Memasukkan terlalu banyak data dalam suatu
tabel dapat mengurangi nilai penyajian tabel. Lebih baik menggunakan banyak
tabel daripada menggunakan sedikit tabel yang isinya terlalu padat. Tabel yang
baik harus dapat menyampaikan ide dan hubungannya secara efektif.
Jika suatu tabel cukup besar (lebih
dari setengah halaman), maka tabel harus ditempatkan pada halaman tersendiri,
dan jika tabel cukup pendek (kurang dari setengah halaman), sebaiknya
diintegrasikan dalam teks.
Tabel harus diberi identitas (berupa
nomor dan nama tabel) dan ditempatkan di atas tabel. Hal ini dimaksudkan untuk
memudahkan perujukan. Jika tabel lebih dari satu halaman, maka bagian kepala
tabel (termasuk teksnya) harus diulang pada halaman selanjutnya. Akhir tabel
pada halaman pertama tidak perlu diberi garis horizontal. Pada halaman
berikutnya tulislah Lanjutan Tabel…pada tepi kiri, tiga spasi dari garis
horizontal teratas tabel. Hanya huruf pertama kata tabel ditulis dengan
menggunakan huruf kapital. Kata “Tabel” ditulis di pinggir, diikuti nomor dan
judul tabel. Jika judul tabel lebih dari satu baris, baris kedua dan seterusnya
ditulis sejajar dengan huruf awal judul dengan jarak satu spasi.
Tabel yang dikutip dari sumber lain
wajib diberi keterangan mengenai nama akhir penulis, tahun publikasi, dan nomor
halaman tabel asli di bawah tabel dengan jarak tiga spasi dari garis horizontal
terbawah, mulai dari tepi kiri. Jika diperlukan catatan untuk menjelaskan
butir-butir tertentu yang terdapat dalam tabel, gunakan simbol tertentu dan
tulis dalam bentuk superskrip. Catatan kaki untuk tabel ditempatkan di bawah
tabel, dua spasi di bawah sumber, bukan pada bagian bawah halaman.
Tabel
1: Aktivitas Siswa Saat Mengikuti
Pembelajaran CTL,Siswa kelas VII SMP Negeri 1 Lage, Tahun Pelajaran 2015/2016
Siklus
|
Sikap dan Perilaku
|
Capaian
|
|||||||||
Rata-Rata Prakarsa
|
Rata-Rata
Kepemimpinan
|
||||||||||
|
1
|
2
|
3
|
4
|
5
|
6
|
7
|
8
|
9
|
Jml
|
Rerata
|
I
|
85
|
65
|
65
|
70
|
90
|
70
|
90
|
90
|
90
|
710
|
80,89
|
II
|
90
|
70
|
70
|
90
|
95
|
75
|
90
|
95
|
95
|
760
|
85,14
|
Sumber: Relativitas, Vol. 18 No.1. (Desember 2015: 367)
Keterangan:
1=
Perilaku positif membantu kelancaran pembelajaran; 2= Mampu membuat saran nyata
menyangkut materi yang sedang dibahas; 3= Menyampaikan gagasan/ide baru yang
kritis dan konstruktif; 4=Mengajukan pertanyaan; 5=Pengendalian diri,
pemanfaatan waktu; 6=Obyektif dan tegas dalam mengambil keputusan; 7=Membela
kepentingan bersama; 8=Bertanggung jawab; 9=Memberi contoh yang dapat
diteladani (tekun, jujur, komunikatif)
2. Bagaimana dengan Penyajian Gambar?
Istilah gambar mengacu pada foto,
grafik, chart, peta sket, diagram, bagan, dan gambar lainnya. Gambar dapat
menyajikan data dalam bentuk-bentuk visual yang dapat dengan mudah dipahami.
Gambar tidak harus dimaksudkan untuk mambangun deskripsi tetapi dimaksudkan
untuk menekankan hubungan tertentu yang signifikan. Gambar juga dapat digunakan
untuk menyajikan data statistik berbentuk grafik.
Beberapa pedoman penggunaan gambar
dapat dikemukakan seperti berikut:
a) Judul gambar ditempatkan di bawah
gambar, bukan di atasnya. Cara penulusan judul gambar sama dengan penulisan
judul tabel.
b) Gambar harus sederhana untuk dapat
menyampaikan ide dengan jelas dan dapat dipahami tanpa harus disertai
penjelasan tekstual.
c) Gambar harus digunakan dengan hemat.
Terlalu banyak gambar dapat mengurangi nilai penyajian data
d) Gambar yang memakan tempat lebih dari
setengah halaman harus ditempatkan pada halaman tersendiri.
e) Penyebutan adanya gambar seharusnya
mendahului gambar.
f) Gambar diacu dengan menggunakan angka,
bukan dengan menggunakan kata gambat di atas gambat di bawah.
g) Gambar dinomori dengan menggunakan
angka Arab seperti pada penomoran tabel.
j. Bagaimana Cara Mengutip?
Kutipan
merupakan pendapat, ide, atau gagasan yang berasal dari sumber-sumber seperti
buku, internet, kamus, majalah, dan lain sebagainya.
a). Kutipan
Kurang dari 40 Kata
kutipan yang berisi kurang dari 40
kata diantara tanda kutip (“…”) sebagai bagian yang terpadu dalam teks utama,
dan diikuti nama penulis, tahun dan nomor halaman. Nama penulis dapat ditulis
secara terpadu dalam teks atau menjadi satu dengan tahun dan nomor halaman di
dalam kurung. Lihat contoh berikut:
Nama penulis disebut dalam teks secara terpadu.
Nama penulis disebut dalam teks secara terpadu.
Contoh:
Soebronto (1990: 123) menyimpulkan “ada hubungan yang erat antara faktor sosial ekonomi dengan kemajuan belajar”.
Soebronto (1990: 123) menyimpulkan “ada hubungan yang erat antara faktor sosial ekonomi dengan kemajuan belajar”.
Nama penulis disebut dengan tahun
penerbit dan nomor halaman.
Contoh:
Kesimpulan dari penelitian tersebut adalah: “ada hubungan yang erat antara faktor sosial ekonomi dengan kemajuan belajar”( Soebronto, 1990: 123).
Kesimpulan dari penelitian tersebut adalah: “ada hubungan yang erat antara faktor sosial ekonomi dengan kemajuan belajar”( Soebronto, 1990: 123).
Jika ada tanda kutip dalam kutipan,
digunakan tanda kutip tunggal (‘…’).
Contoh:
Kesimpulan dari penelitian tersebut adalah “terdapat kecenderungan semakin banyak ‘campur tangan’ pimpinan perusahaan semakin rendah tingkat partisipasi karyawan di daerah perkotaan” (Soewignyo, 1991: 101).
Kesimpulan dari penelitian tersebut adalah “terdapat kecenderungan semakin banyak ‘campur tangan’ pimpinan perusahaan semakin rendah tingkat partisipasi karyawan di daerah perkotaan” (Soewignyo, 1991: 101).
b). Kutipan 40 Kata atau Lebih
Kutipan yang berisi 40 kata atau lebih
ditulis tanpa tanda kutip secara terpisah dari teks yang mendahului ditulis 1,2
cm atau terus 7 ketukan dari garis tepi sebelah kiri dan kanan, dan diketik
dengan spasi tinggal. Nomor halaman juga harus ditulis.
Contoh:
Smith (1990: 276) menarik kesimpulan sebagai berikut:
Smith (1990: 276) menarik kesimpulan sebagai berikut:
The ‘plecebo effect’. Which had been
verified in previous studies, dissappeared whwn behavior were studied in this
manner. Furthermore, the behavior were never exhibited again, even when real
drugs were administered Earlier student were clearly premature in attributing
the results to aplecebo effect.
c). Kutipan Yang Sebagian Dihilangkan
Apabila dalam mengutip langsung ada
kata-kata dalam kalimat yang dibuang, maka kata-kata yang dibuang diganti
dengan tiga titik.
Contoh:
“Semua puhak yang terlibat dalam pelaksanaan pendidikan di sekolah… diharapkan sudah melaksanakan kurikulum baru” (Manan, 1995: 278).
“Semua puhak yang terlibat dalam pelaksanaan pendidikan di sekolah… diharapkan sudah melaksanakan kurikulum baru” (Manan, 1995: 278).
Apabila ada kalimat yang dihubungkan,
maka kalimat yang dibuang diganti dengan empat titik.
Contoh:
“Gerak manipulatif adalah keterampilan yang memerlukan koordinasi antara mata, tangan, atau bagian tubuh lain…yang termasuk gerak manipulatif adalah menangkap bola, menendang bola, dan menggambar” (Asim, 1995:319).
“Gerak manipulatif adalah keterampilan yang memerlukan koordinasi antara mata, tangan, atau bagian tubuh lain…yang termasuk gerak manipulatif adalah menangkap bola, menendang bola, dan menggambar” (Asim, 1995:319).
2. Cara Merujuk Kutipan Tidak Langsung
Kutipan yang disebut secara tak
langsung atau dikemukakan dengan bahasa penulis sendiri ditulis tanda kutip dan
terpadu dalam teks. Nama penulis bahan kutipan dapat disebut terpadu dalam
teks, atau disebut dalam kurung bersama tahun penerbinya. Jika memungkinkan
nomor halaman disebutkan. Perhatikan contoh berikut:
Nama penulis disebut terpadu dalam teks.
Nama penulis disebut terpadu dalam teks.
Contoh:
Mahasiswa tahun ketiga ternyata lebih baik daripada tahun keempat (Salimin,1990:13).
Mahasiswa tahun ketiga ternyata lebih baik daripada tahun keempat (Salimin,1990:13).
Secara khusus
cara mengutip dapat diuraikan seperti di bawah ini.
3. Cara Mengutif Dari
Internet
a. Secara langsung
Cara pertama
ini adalah menulis kutipan dari internet secara langsung dari sumber aslinya,
tidak ada kata atau kalimat yang diubah. Anda bisa memberikan tanda kutip untuk
mengawali dan mengakhiri kutipan anda, tergantung konteks kalimat yang anda
gunakan.
Contoh kutipan
langsung:
– “Ketika kita
mendengarkan lagu, bagian otak yang disebut auditory cortex (korteks
pendengaran) akan secara otomatis terisi dengan lagu tersebut. Dengan kata
lain, otak akan terus menyanyi hingga lagu tersebut hilang dengan sendirinya.”
(Liya Shady, 2012, from
http://liyashady.blogspot.com/2012/11/mengapa-kita-suka-tiba-tiba-bersenandung/,
31 Agustus 2013).
– Menurut Liya Shady
dalam blognya di http://liyashady.blogspot. com/2012/11/
mengapa-kita-suka-tiba-tiba-bersenandung/, ketika kita mendengarkan lagu,
bagian otak yang disebut auditory cortex (korteks pendengaran) akan secara
otomatis terisi dengan lagu tersebut. Dengan kata lain, otak akan terus
menyanyi hingga lagu tersebut hilang dengan sendirinya.
b. Secara
tidak langsung
Cara kedua dalam cara menuliskan kutipan dari internet
adalah menuliskan kutipan dengan cara meringkas keseluruhan kalimat dari sumber
asli tanpa menghilangkan gagasan atau ide aslinya.
Contoh kutipan tidak langsung:
–
Seperti yang diutarakan oleh Liya Shady di blognya (http://liyashady.blogspot.
Com/2012/11/mengapa-kita-suka-tiba-tiba-bersenandung/), bagian otak yang
disebut auditory cortex secara otomatis terisi oleh lagu yang sedang kita
dengarkan, kemudian otak pun menyanyikan lagu itu hingga hilang dengan
sendirinya.
– Otak akan terus menyanyikan lagu yang sedang kita dengar, karena korteks pendengaran pada otak secara otomatis akan terisi lagu tersebut. (Liya Shady, 2012, http://liyashady.blogspot.com/2012/11/mengapa-kita-suka-tiba-tiba-bersenandung/).
– Otak akan terus menyanyikan lagu yang sedang kita dengar, karena korteks pendengaran pada otak secara otomatis akan terisi lagu tersebut. (Liya Shady, 2012, http://liyashady.blogspot.com/2012/11/mengapa-kita-suka-tiba-tiba-bersenandung/).
Sedangkan data lengkap mengenai
sumber kutipan bisa ditulis pada bagian daftar pustaka, dan juga catatan kaki.
Demikian cara menulis kutipan dari Internet, semoga bisa memberikan pengetahuan
baru bagi anda.
4. Cara
Mengutip pada buku maupun jurnal
a. Kutipan
Langsung
Kutipan kurang dari yang berisi kurang dari 4 baris di
tulis di antara tanda kutip (“.....”) sebagai bagain yang terpadu dalam teks
utama, diketik dengan sepasi ganda, dan nomor halaman sumber yang di kutip
harus disebutkan. Nama pengarang dapat ditulis secara terpadu dalam teks atau
menjadi satu dengan tahun dan nomor halaman di dalam kurung.
Contoh:
Soebroto (1990: 123) menyimpulkan
“ada hubungan yang erat antar faktor sosial ekonomi dengan kemajuan
belajar”.
contoh
nama pengarang di sebut bersama tahun penerbit dan no halaman
Kesimpulan dari penelitian tersebut
adalah “ada hubungan yang erat antar faktor sosial ekonomi dengan kemajuan
belajar” (Soebroto, 1990: 123).
contoh kutipan yang didalam kutipan
tertapat tanda kutip maka digunakan tanda kutip tunggal (‘...’)
Kesimpulan dari penelitian tersebut
adalah “ terdapat kecendrungan semakin banyak ‘campur tangan’ pimpinan
perusahaan semakin rendah tingkat partisipasi karyawan didaerah perkotaan”
(suwignyo, 1990: 101)
- See more at: http://spiderboy9130.blogspot.co.id/2012/05/contoh-kutipan-tulisan-artikel-atau.html#sthash.NaZ3JBxk.dpuf
Selanjutnya untuk kutipan yang berisi empat baris atau
lebih ditulis tanpa tanda kutip secara terpisah dari teks yang mendahului,
dimulai setelah ketukan ke-7 dari garis tepi sebelah kiri, dan diketik dengan
sepasi tunggal.
Contoh:
Ary (1982 :382) menarik kesimpulan sebagai
berikut:
Penyelidikan empiris yang sistematis
dimana ilmuan tidak mengendalikan variable bebas secara langsung karena varible
perwujudan tersebut telah terjadi, atau karena variable tersebut pada dasarnya
memang tidak dapat dimanipulasi.
Jika dalam
kutipan terdapat pargraf baru lagi, baris barunya dimulai dengan tujuh ketukan
lagi dari tepi garis teks kutipan.
b. Kutipan tidak langsung
Kutipan yang disebut secara tidak langsung atau
dikemukakan dengan bahasa penulis sendiri ditulis tanpa tanda kutip, ditulis
dengan sepasi ganda, dan terpadu dalam teks. Nama pengarang bahan kutipan dapat
dapat disebut terpadu dalam teks, atau disebut dalam tanda kurung beserta tahun
terbit. No halaman tidak harus disebutkan.
Contoh:
Nama
pengarang disebut terpadu dalam teks :
Salimin (1990) tidak menduga mahasiswa
tahun ketiga lebih baik daripada mahasiswa tahun keempat.
Nama
pengarang ditulis terpadu dalam teks :
mahasiswa tahun ketiga lebih baik
daripada mahasiswa tahun keempat (Salimin 1990).
5. Cara
mengutip kutipan yang telah dikutip di suatu sumber
Kutipan yang diambil dari naskah yang merupakan kutipan dari suatu sumber lain,
baik secara langsung maupun tidak langsung, di kutip dengan menyebutkan nama
penulis asli dan nama pengutip pertamaserta tahun dikutipnya.cara mengutip
seperti ini hanya dibolehkan jika benar-benar sumber asli tidak di dapatkan,dan
harus dianggap sebagai keadaan darurat.
Contoh
1:
Kerlinger
(dalam Ary. 1982:382) memberikan batasan penelitian ex post facto sebagai: Penyelidikan empiris yang sistematis
dimana ilmuan tidak mengendalikan variable bebas secara langsung karena varible
perwujudan tersebut telah terjadi, atau karena variable tersebut pada dasarnya
memang tidak dapat dimanipulasi.
Contoh 2:
Menurut
kerlinger dalam Ary (1982:382) penelitian ex post facto sebagai: Penyelidikan empiris yang sistematis
dimana ilmuan tidak mengendalikan variable bebas secara langsung karena varible
perwujudan tersebut telah terjadi, atau karena variable tersebut pada dasarnya
memang tidak dapat dimanipulasi.
Catatan kaki sering
Anda jumpai dalam membaca sebuah buku, tulisan, makalah, skripsi atau karangan ilmiah
lainnya. Menurut PROF. DR. Gorys Keraf bahwa
catatan kaki adalah
keterangan-keterangan atas teks karangan yang ditempatkan pada kaki halaman
karangan yang bersangkutan. Catatan kaki bukan lah semata-mata dimaksudkan
untuk menunjuk sumber tempat terdapatnya sebuah kutipan, tetapi bisa digunakan
untuk memberi keterangan-keterangan lain terhadap teks. Hubungan catatan kaki
dengan teks dijelaskan dengan nomor-nomor penunjukan yang sama baik terdapat
pada teks maupun yang terdapat pada catatan kaki itu sendiri.
Tujuan
penulisan catatan kaki adalah untuk menyusun pembuktian, dimana seorang penulis
memberikan keterangan tambahan melalui footnote untuk membuktikan tempat atau
sumber dimana suatu kebenaran telah dibuktikan oleh orang lain.
Catatan
kaki bisa juga bertujuan untuk menyampaikan keterangan tambahan untuk
memperkuat uraian di luar persoalan atau garis-garis yang diperkenankan oleh
laju teks.
Catatan
kaki dapat dipergunakan untuk menyediakan referensi kepada bagian-bagian lain
dari tulisan itu. Dalam hal ini, penulis misalnya memberi catatan untuk melihat
atau memeriksa uraian pada halaman atau bab lain sebelumnya, atau halaman-halaman
atau bab lain yang akan diuraikan kemudian. begitu juga penunjukan kepada
Apendiks atau lampiran harus melalui catatan kaki.
7. Singkatan-Singkatan
Dalam Penulisan Catatan Kaki
Dalam
catatan kaki yang biasa Anda lihat dalam buku-buku, naskah, ataupun karya
ilmiah banyak terdapat singkatan-singkatan yang membuat bingun maksdud dari
singkatan itu. Karena hampir semua singkatan itu menggunakan bahasa latin yang
hampir semua orang tidak paham maksudnya; berikut singkatan-singkatan yang
sering digunakan dalam buku atau naskah;
ibid.
adalah singkatan berasal dari bahasa latin ibidem yang berarti pada
tempat yang sama. Singkatan ini digunakan jika catatan kaki yang berikut
menunjuk kepada karya atau artikel yang telah disebut dalam catatan nomor
sebelumnya, bila halamannya sama maka digunakan ibid. saja namun jika
halamannya berbeda maka sesudah ibid. dicantumkan nomor halaman.
Op.Cit.
Singkatan
dari Opere Citato yang artinya karya yang sudah dikutip. Singkatan ini
digunakan untuk merujuk kembali kepada sumber yang telah disebutkan sebelumnya
tetapi diselingi oleh sumber lain.
Loc.
Cit.
Singkatan berasal dari bahasa Latin Loco Citato yang artinya pada tempat
yang telah dikutip. Singkatan ini digunkan untuk menyebut atau merujuk kepada
sebuah artikel majalah, harian, ensklopedia yang telah disebut sebelumnya.
supra
diatas artinya sudah terdapat lebih dulu teks yang sama
infra
dibawah artinya lihat pada artikel yang sama dibawah
Cap atau
Chap Singkatan dari Caput atau Chapter yang berarti bab
Ed. Singkatan
dari editor atau edisi
et.al.
singkatan dari et alii yang artinya dan lain-laindipakai untuk menggantikan
nama pengarang yang tidak disebutnkan namanya.
et
seq.
atau et seqq singkatan dari et sequens atau et sequentes
dipakai sesudah menyebut nomor halaman
Ms. Manuscript
atau naskah
Passim
artinya tersebar disana sini. Dipakai untuk menyatakan bahwa bahan yang
dipergunakan atau yang dimaksud tersebar pada suatu majalah atau tempat
tertentu.
terj.
Terjemahan, biasanya digunakan untuk menunjukkan sumber dari hasil terjemahan
cf.
atau conf. confer berarti bandingkan, atau bandingkan dengan
Vol.
atau
Volume atau jilid.
Cara menulis catatan kaki berkaitan erat dengan teks pada
halaman yang sama, ada banyak contoh catatan kaki untuk setiap jenis referensi
dan catatan catatan lainnya.
Teknik
penulisan catatan kaki dari buku
·
Nama pengarang (editor, penterjemah), ditulis
dalam urutan biasa, diikuti koma (.).
·
Judul buku, ditulis dengan huruf
kapital (kecuali kata-kata tugas), digarisbawahi.
·
Nama atau nomor seri, kalau ada.
Teknik
penulisan catatan kaki Dari Publikasi
·
Jumlah jilid, kalau ada
·
Kota penerbitan, diikuti titik dua ditulis
·
Nama penerbit, diikuti koma di antara.
·
Tahun penerbitan. tanda kurung
·
Nomor jilid kalau perlu.
·
Nomor halaman diikuti titik (.)
Teknik
penulisan catatan kaki dari Majalah, Harian
·
Nama pengarang.
·
Judul artikel, di antara tanda kutip (“…”).
·
Nama majalah, digarisbawahi.
·
Nomor majalah jika ada.
·
Tanggal penerbitan.
·
Nomor halaman.
·
Catatan Kaki Singkat
Penulisan
dengan singkatan bahasa asing
·
Ditulis dengan tulisan miring atau italic,
seperti ibid, supra, atau terj, lihat kembali istilah singkatan dalam
catatan kaki
Sistematika
Penulisan Catatan Kaki
·
Catatan kaki harus dipisahkan
oleh sebuah garis yang panjangnya empat belas karakter dari margin kiri dan
berjarak empat spasi dari teks
·
Catatan kaki diketik berspasi
satu.
·
Diberi nomor.
·
Nomor catatan kaki diketik dengan
jarak enam karakter dari margin kiri.
·
Jika catatan kakinya lebih dari
satu baris maka baris kedua dan selanjutnya dimulai seperti margin teks biasa
(tepat pada margin kiri).
·
Jika catatan kakinya lebih dari
satu maka jarak antara satu catatan dengan catatan yang lainnya adalah sama
dengan jarak spasi teks.
·
Jarak baris terakhir catatan
kaki tetap 3 cm dari pinggir kertas bagian bawah.
·
Keterangan yang panjang tidak
boleh dilangkaukan ke halaman berikutnya. Lebih baik potong tulisan asli
daripada memotong catatan kaki.
·
Jika keterangan yang sama
menjadi berurutan (misalnya keterangan nomor 2 sama dengan nomor 3, cukup
tuliskan kata ibid daripada
mengulang-ulang keterangan catatan kaki.
·
Jika ada keterangan yang sama
tapi tidak berurutan, berikan keteranganop.cit.,
lih [x] [x] merupakan nomor keterangan sebelumnya.
·
Jika keterangan seperti opcit
tetapi isinya keterangan tentang artikel, gunakan loc.cit.
·
Untuk keterangan mengenai
referensi artikel atau buku tertentu, penulisannya mirip daftar pustaka, tetapi
nama pengarang tidak dibalik.
·
Sumber yang
lengkap tercantum di dalam daftar kepustakaan. Untuk skripsi/teks sumber
dinyatakan dalam bentuk catatan kaki.
Contoh:
![]() |
DAFTAR RUJUKAN
Danial, Deni Muhammad. 2008. Menjadi
Penulis Mulai Dari Sekarang. Semarang: PT Sindur press.
Danim, Sudarwan. 2002. Menjadi
penelitian kualitatif: ancangan metodologi, presentasi, dan publikasi hasil
penelitian untuk mahasiswa dan peneliti pemula bidang ilmu-ilmu sosial,
pendidikan, dan humaniora. Bandung: CV. Pustaka setia.
Fakultas Ilmu Sosial Universitas
Negeri Semarang (2003). Panduan Bimbingan, Penyusunan Pelaksanaan Ujian, dan
Penilaian Skripsi Mahasiswa.
Gunawan, Agustin Widia dkk. 2004.
Metode Penyajian Karya Ilmiah. Bogor: IPB PRESS.
Hadi, Sutrisno. 2000. Bimbingan Menulis Skripsi & Thesis. Yogyakarta: ANDI
Hadi, Sutrisno. 2000. Bimbingan Menulis Skripsi & Thesis. Yogyakarta: ANDI
Joyomartono, Mulyono dkk. 1992.
Komponen dan / atau Indikator Variabel Penelitian pada Penelitian Bahasa,
Sosial, dan Budaya. Semarang: IKIP Semarang PRESS.
Nasution, S. 1992. Metode Penelitian Naturalistik Kualitatif. Bandung: Tarsito.
Nasution, S. 1992. Metode Penelitian Naturalistik Kualitatif. Bandung: Tarsito.
Pennen, Paulina & Purwanto. 2001.
Penulisan Bahan Ajar. Jakarta: PAU-PPAI-UT.
Santana, Septiawan. 2007. Menulis Ilmiah: Metode Penelitian Kualitatif. Jakarta: Yayasan Obor Indonesia.
Santana, Septiawan. 2007. Menulis Ilmiah: Metode Penelitian Kualitatif. Jakarta: Yayasan Obor Indonesia.
Sulistiya, dkk. 1991. Metode
Penelitian Ilmu Pengetahuan Sosial. Semarang: IKIP Semarang Press.
Tanjung, Nur Bahdin dan Ardian. 2005.
Pedoman penulisan karya ilmiah (proposal, skripsi, dan tesis) dan mempersiapkan
diri menjadi penulis artikel ilmiah.
Westra, Paridjata. 1991. Pedoman
Penulisan Skripsi Berdasarkan Penelitian Empiris di Lingkungan Perguruan
Tinggi. Surabaya: Airlangga University Press.
Winarto, dkk. 2004. karya tulis ilmiah
sosial: menyiapkan. Memulis dan mencermatinya.
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Mulawarman. 2008. Pedoman Penulisan Karya Ilmiah. Homepage: http://www.pin.or.id, Email: pin@pin.or.id. Diakses 23 November 2009.
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Mulawarman. 2008. Pedoman Penulisan Karya Ilmiah. Homepage: http://www.pin.or.id, Email: pin@pin.or.id. Diakses 23 November 2009.
Komentar
Posting Komentar